PACITAN – Gelombang tinggi yang terjadi diperairan Pacitan memaksa aktivitas nelayan berhenti sementara waktu. Tampak ratusan kapal nelayan bersandar di Pelabuhan Tamperan, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jum’at (15/03/24) pagi.
Para nelayan ini mengaku terpaksa menghentikan aktivitas mereka karena cuaca buruk yang berdampak pada gelombang tinggi ditengah laut. Seperti yang diungkapkan oleh Agus Fendik, gelombang ditengah laut mencapai ketinggian 4 meter.
“Ya sementara kita harus berhenti melaut, kondisi gelombang cukup besar, terlalu berisiko jika harus memaksa beraktivitas sampai ketengah, ” katanya.
Sembari menunggu kondisi gelombang surut, sebagian nelayan ini pun memanfaatkan waktu mereka untuk memperbaiki kapal dan jaring yang digunakan untuk menangkap ikan. “Tidak bisa berbuat banyak kalau sudah dalam kondisi sepert ini, mungkin berani melaut pun hanya diseputaran pinggiran dermaga saja, ” imbuhnya.
Berhentinya aktivitas nelayan akibat gelombang tinggi yang menerjang perairan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur ini juga berpengaruh terhadap melambungnya harga ikan. Banyak lapak pedagang yang kosong akibat tidak mendapatkan pasokan dari nelayan.
“Tidak ada ikan, karena banyak nelayan yang berhenti melaut, ini jual juga ikan jenis pinggiran saja, ” terang Ponatun salah satu penjual ikan.
Sementara untuk harga ikan yang tersedia yakni ikan Flatfish atau ikan sebelah, dari sebelumnya Rp 20 ribu saat ini sudah menjadi Rp 30 ribu. Pun dengan ikan Tenggiri yang sebelumnya diharga Rp 40 ribu, kini sudah naik menjadi Rp 50 ribu perkilogramnya.
“Ya mau gimana lagi, kita hanya bisa menuggu gelombang surut sehingga aktivitas nelayan kembali normal, ” pungkasnya. (Edwin Adji)