![]() |
Foto : kabarpacitan.com |
Pacitan,kabarpacitan.com- Indonesia tengah dalam proses memasuki bonus demografi di tahun 2025-2030. Sumber daya manusia berkualitas memiliki peranan vital menentukan masa depan bangsa. Bonus demografi ini perlu mendapat perhatian semua pihak. Terutama di kalangan pemerintahan. Sebagai langkah transisi perubahan zaman ini perlu disiapkan birokrat muda pada pos jabatan penting.
Inilah salah satu faktor yang melatarbelakangi munculnya para pemimpin muda di berbagai belahan dunia. Termasuk di Indonesia. Perkembangan tekhnologi dan perubahan pola kehidupan masyarakat perlu diikuti dengan gaya kepemimpinan yang berbeda. Sehingga di era modern ini tidak ada batas minimum bagi pemuda mendapat amanah besar di kursi pengambil kebijakan dan pada level strategis di dalam pemerintahan.
“Saya kira munculnya para tokoh dan pemimpin muda saat ini cukup beralasan. Para pemimpin itu dibutuhkan untuk menghadapai tantangan zaman yang mulai terjadi pergeseran. Sebut saja seperti Kang Emil (Gubernur Jawa barat), Emil Elistianto Dardak (Wakil Gubernur Jatim), Agus Harimurti Yudhoyono, Edy Baskoro Yudhoyono dan beberapa nama lainnya yang telah membuktikan diri mampu mengemban amanah besar,” kata Direktur Eksekutif JATIM INSTITUT, Aris Winarto pada wartawan.
Merujuk pada tren dan perubahan kebutuhan ini para pimpinan daerah diharapkan berani memberikan ruang bagi birokrat muda. Ini akan mempengaruhi roda pemerintahan di masa mendatang. Sebab hanya akan ada dua hal mendasar dari bonus demografi. Yakni memberi keuntungan besar atau justru menjadi musibah bagi laju pembangunan daerah.
“Perlu kesiapan lebih awal untuk menghadapi bonus demografi. Keberanian mengambil kebijakan strategis di ruang birokrasi akan membuka kesempatan lebih besar untuk menikmati keuntungan dari bonus demografi,” tandasnya.
Hadirnya tokoh muda diberbagai bidang dan tingkatan sebaiknya menjadi cermin bagi pimpinan daerah terutama para pengambil kebijakan. Beragam potensi yang ada harus dimaksimalkan supaya datangnya bonus demografi dihadapi dengan senyum lebar.
Penulis : Sujarismanto