PACITAN,kabarpacitan.net- Melojaknya jumlah penderita COVID-19 yang terjadi beberapa pekan terkahir di Pacitan menjadi perhatian semua pihak. Hampir setiap hari terjadi peningkatan belasan hingga puluhan pasien yang menyebabkan kamar isolasi di rumah sakit daerah Pacitan overload dan harus menambah ruang baru.
Menanggapi hal ini bupati terpilih Indrata Nur Bayuaji mengatakan sesungguhnya langkah yang di lakukan oleh Pemerintah Daerah sudah tidak kurang. Mulai dari menggencarkan sosialisasi penerapan protokol kesehatan, hingga pengakan sanksi kepada para pelanggar.
Dia pun berharap upaya yang sudah dilakukan pemerintah itu dapat dukungan penuh masyarakat. Utamanya dalam hal penerapan protokol kesehatan secara disiplin sebagai langkah memutus rantai penyebaran.
“Kalau saya lihat gerakan yang dilakukan Pemerintah Daerah saat ini sudah tidak kurang, bahkan setiap malam saya juga mendengar imbauan yang di lakukan oleh Gugus Tugas berkeliling, agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan, ” ujar Indrata Nur Bayuaji (29/12) pagi.
Lebih lanjut Indrata mengingatkan pentingnya ketersediaan bantuan gizi yang baik kepada masyarakat, mengingat virus tersebut akan sangat rentan masuk ke dalam tubuh apabila tidak di imbangi dengan asupan gizi yang baik.
Tak dipungkiri, sebagai pemimpin Pacitan kelak,dirinya turut prihatin atas meledaknya kasus COVID-19 di penghujung tahun 2020 ini. Terlebih saat ini mobilitas warga juga tidak dapat di bendung yang keluar masuk antar daerah. Disinggung mengenai dengan penerapan karantina wilayah seperti pada bulan maret lalu,dirinya menjelaskan hal itu dapat di lakukan jika merupakan gerakan nasional yang turut diterapkan di daeah tetangga.
“Kalau itu merupakan gerakan nasional yang juga di terapkan oleh daerah tetangga, itu mungkin dapat dilakukan, tapi jika kita melakukan karantina wilayah sendiri ya cuma akan percuma dan tidak efektif, ” imbuhnya.
Perlu di ketahui hingga saat ini jumlah secara akumulasi warga pacitan yang terpapar COVID-19 di pacitan sebanyak 716 warga.Dari jumlah tersebut 557 pasien telah dinyatakan sembuh,138 pasien masih menjalani parawatan,sementara 20 pasien meninggal dunia.
Namun sangat disayangkan di masa pandemi saat ini,masyarakat justru lengah dan terkesan mengabaikan akan penerapan protokol kesehatan.Padahal bencana non alam yanki Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) ini tak hanya di bebankan kepada pemerintah dan gugus tugas, melainkan menjadi urusan bersama. (edwn)