Pacitan,kabarpacitan.net- Pademi COVID-19 yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir,menjadi berkah tersendiri bagi perajin peti mati di Pacitan.Suyadi,salah seorang perajin peti mati mengaku,pemesanan meningkat.
“Kalau untuk pemesanan peti pada umumnya penjualan biasa saja,tapi untuk peti mati standart protokol kesehatan meningkat,”ujar pria berusia 60 tahun itu(18/09)siang.
Biasanya Suyadi melayani pesanan dari RSUD Pacitan,dan Gugus Tugas.Meski di Pacitan pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 sedikit,namun untuk pemakaman jenazah yang diduga terpapar COVID-19 masih tinggi.
“Dari 20 yang saya buat saat ini sudah terjual 15,mulai dari harga 1,4 juta hingga 4 juta rupiah,itu sudah standart protokol kesehatan,”imbuhnya.
Pria yang akrab di sebut Yadi ini mengaku,biasanya bahan yang digunakan untuk pembuatan peti mati jenazah pasien COVID-19 yakni mulai dari kayu campuran hingga kayu pilihan jenis tertentu.Sedikitnya dirinya mebutuhkan waktu hingga tiga hari sampai dengan proses fisihing dalam mebuat satu peti mati pasien COVID-19.
Meski secara fisik bentuk peti ini sama dengan peti pada umumnya,namun yang membedakan adalah tingkat kesulitan untuk standart protokol kesehatan.Dimana peti mati jenazah pasien COVID-19 tidak boleh ada celah udara,serta pelengkapan pendukung,seperti plastik dan lain sebagainya.
“Karena itu merupakan standart protokol kesehatan,agar tidak terjadi penularan virus corona terhadap petugas yang melakukan pemusalaran jenazah,”pungkasnya.